Rabu, 24 April 2024
Beranda Berita Daerah Update Kondisi Prajurit TNI Usai Kontak dengan KKB Hingga Maksud Naik Status...

Update Kondisi Prajurit TNI Usai Kontak dengan KKB Hingga Maksud Naik Status Siaga Tempur di Papua

PAPUA, JAGAINDONESIA.COM – Panglima TNI Laksamana Yudo Margono manyampaikan kondisi pasca baku tembak antara KST dengan Tim Operasi SAR pilot Susi Air di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga beberapa waktu lalu.

Dalam konferensi persnya, Yudo menuturkan, terdapat 4 prajurit yang mengalami luka tembak dan telah dievakuasi seluruhnya. Menurutnya, semua personel TNI itu dalam kondisi selamat dan telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.

Meskipun begitu, terdapat 4 prajurit lainnya yang hingga kini masih belum terkonfirmasi keberadaannya sehingga masih dalam pencarian. Di sisi lain, jenazah Pratu Miftahul Arifin hingga saat ini juga belum dapat dievakuasi. Menurut Yudo, proses evakuasi masih terkendala medan yang sulit dijangkau dan kondisi cuaca.

“Saat ini konsentrasi evakuasi yang meninggal karena yang meninggal kemarin disampaikan terjatuh di jurang. Ini kita usahakan kita evakuasi,” ucapnya dikutip Selasa (18/4/2023).

Pasca kejadian itu, Yudo menyebut pihaknya tidak melakukan penambahan jumlah pasukan, melainkan hanya melakukan rotasi pasukan. Terlebih menurutnya, pasukan yang saat ini telah bertugas hampir satu tahun lamanya.

“Saya kira tidak ada penambahan pasukan. Saya sampaikan bahwa pasukan yang ada ini adalah pasukan rotasi, merotasi dari pasukan yang, ini termasuk yang pasukan tembak ini sudah hampir setahun bertugas. Tentunya ini akan kita tarik, kita rotasi pasukan yang baru,” jelas Yudo.

Lebih lanjut, Yudo menyatakan TNI juga telah meningkatkan operasi di Papua menjadi operasi siaga tempur darat untuk menghadapi KKB.

“Tentunya dengan kondisi seperti ini, khususnya di daerah tertentu kita ubah jadi operasi siaga tempur,” ujarnya.

Ia menjelaskan, operasi siaga tempur ini serupa dengan yang diterapkan TNI di Natuna. Bedanya di Natuna diterapkan operasi siaga tempur laut, sedangkan di Papua operasi siaga tempur darat yang artinya operasinya ditingkatkan,” terang Yudo.

Menurutnya, peningkatan status operasi ini bertujuan untuk membangun naluri tempur prajurit TNI terlebih usai seorang prajurit TNI gugur dalam operasi penyelamatan pilot Susi Air di Nduga.

Selain itu, operasi siaga tempur darat hanya diberlakukan di daerah-daerah rawan konflik bersenjata untuk menghadapi KKB. Sedangkan operasi teritorial dan penegakan hukum juga tetap dilakukan TNI-Polri sebagaimana operasi teritorial kerap dilakukan personel TNI-Polri dalam menjaga keamanan di Papua selama ini.

“Selama ini kita masih teritorial, komunikasi sosial tetap kita lakukan, tapi ketika hadapi seperti ini lakukan siaga tempur,” jelasnya.

Yudo menegaskan operasi secara humanis tidak tepat diterapkan kepada KKB. Ia menyebut upaya humanis tetap akan dilakukan TNI kepada masyarakat Papua, tetapi tidak untuk KKB.

“Kalau KKB melakukan penyerangan kontak senjata masa kita humanis, ya habis kita. Humanis itu kalau ada masyarakat yang bersama-sama menjaga daerahnya,” ucapnya. (UWR)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkini

- Advertisment -