Jumat, 19 April 2024
Beranda Pendidikan Belajar Daring, Siswa dan Orang Tua di Nganjuk Mengaku Lebih Suka Pembelajaran...

Belajar Daring, Siswa dan Orang Tua di Nganjuk Mengaku Lebih Suka Pembelajaran di Sekolah

NGANJUK, JAGAINDONESIA.COM – Pandemi Covid-19 telah banyak berdampak pada hampir seluruh bidang kehidupan manusia. Pada bidang pendidikan, pandemi ini memaksa pihak sekolah untuk menyelenggarakan proses pembelajaran secara daring (online). Salah seorang siswa pada tingkat Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) di Nganjuk mengaku lebih menyukai belajar di sekolah daripada belajar secara daring seperti yang saat ini sedang dijalankan.

Adib adalah salah seorang siswa MIN 2 Nganjuk berusia 12 tahun yang saat ini duduk pada kelas 6. Kepada tim JagaIndonesia.com pada Selasa (23/3/2021), Adib mengatakan alasan ia lebih senang saat belajar di sekolah. Menurutnya, ketika belajar di sekolah ia akan menerima penjelasan langsung dari guru untuk setiap mata pelajaran terlebih sebagai siswa kelas 6 yang akan menghadapi kelulusan dan bersiap menempuh jenjang selanjutnya.

“Ya lebih suka belajar di sekolah. Karena kalau di sekolah, kita bisa dapat penjelasan langsung dari guru. Saya bisa lebih mudah memahami. Tapi kalau di rumah, saya harus berusaha lebih keras untuk memahami setiap mata pelajaran seperti dengan bahan video dari guru. Terus saya juga mau ujian kelulusan dan pendaftaran di MTsN,” jelasnya pada Selasa (23/3/2021) di Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk.

Sementara itu, Akhyar Mazin seorang guru Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 9 Nganjuk mengatakan bahwa saat melaksanakan proses pembelajaran secara daring, ia mengatakan terdapat beberapa kendala.

“Belajar online baik, tapi kendalanya banyak. Partisipasi siswa-siswi menjadi kurang karena tidak diawasi secara langsung. Selain itu, juga ada kendala seperti siswa terbebani untuk menyediakan biaya internet. Jadi kurang ada keaktifan dari siswa,” ujarnya kepada tim Jaga Indonesia.com pada Selasa (23/3/2021).

Selain itu, Akhyar juga mengatakan bahwa ia juga menerima keluhan dari orang tua atau wali muridyang mengaku kesulitan untuk memantau anak-anaknya. Menurut Akhyar, para orang tua mengeluhkan anaknya lebih sering bermain game. Para orang tua juga berharap untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) segera dibuka.

“Wali murid mengeluh anaknya hanya bermain game online dan sulit diatur. Mereka sangat mengharapkan sekolah tatap muka biar anaknya bisa dikendalikan dan dapat jadi anak yang berakhlakul karimah,” tambah Akhyar.

Diketahui Kabupaten Nganjuk belum mengeluarkan izin untuk pembelajaran tatap muka di sekolah. Pemkab Nganjuk berencana membuka PTM jika telah melaksanakan vaksinasi Covid-19 sebanyak 75 persen warganya. Wakil Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Nganjuk yang juga merupakan Wakil Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi mengatakan pihaknya memilih lebih berhati-hati dan tidak terburu-buru demi menjaga keselamatan warga Nganjuk dari ancaman Covid-19. (AY)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Terkini

- Advertisment -