Minggu, 23 Maret 2025
BerandaBerita DaerahUang Beasiswa Belum Dikirim Sejak Januari, Ratusan Mahasiswa Papua di Salatiga Alami...

Uang Beasiswa Belum Dikirim Sejak Januari, Ratusan Mahasiswa Papua di Salatiga Alami Kesulitan Finansial

SALATIGA, JAGAINDONESIA.COM – Ratusan mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga yang berasal dari Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan dikabarkan menderita kelaparan di Salatiga. Para mahasiswa ini juga terkendala membayar biaya kuliah dan biaya sewa kontrakan sejak Januari 2023.

Salah seorang mahasiswa Papua Semeon (21) mengatakan dirinya dan teman-temannya sekitar 200 mahasiswa asal Kabupaten Pegunungan Bintang menderita kelaparan lantaran kesulitan finansial. Mereka juga terancam dikeluarkan dari kontrakan karena belum membayar uang sewa.

Ia menyebut, banyak diantara mereka yang saat ini berada di semester V diwajibkan mengikuti praktik kerja lapangan. Sejumlah mahasiswa lainnya yang merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) juga tidak mampu membayar biaya praktik dan alat-alat praktek untuk PKL

“Uang kiriman beasiswa untuk biaya hidup dan kuliah dari pemerintah Pegunungan Bintang belum dikirim sejak Januari. Sedangkan yang tidak mendapatkan beasiswa, kiriman orang tua juga tidak menentu karena sebagai petani,” katanya.

Kondisi ratusan mahasiswa ini terdengar oleh pemerintah Kota Salatiga. Penjabat (Pj) Walikota Drs Sinoeng N Rachmadi didampingi Sekda berserta jajarannya merespons cepat persoalan itu dan melakukan komunikasi dengan pihak rektorat terkait biaya hidup dan perkuliahan mahasiswa.

Sinoeng menyebutkan, terdapat sekitar 188 mahasiswa khususnya dari Kabupaten Pegunungan Bintang yang mengalami keterlambatan pengiriman uang dari pemerintah daerah asal.

“Kami menerima informasi dari media online, ada sekitar kurang lebih 200 mahasiswa dari Papua yang mengalami kendala pembiayaan soal biaya hidup dan biaya kuliah. Maka, Pemerintah Kota Salatiga segera mengambil langkah cepat berkomunikasi dan berkoordinasi dengan jajaran rektorat untuk melakukan afirmasi penundaan pembayaran kuliah dan praktikum,” ujar Sinoeng Rachmadi, Selasa (7/2/2023).

Pihak Pemkot Salatiga juga mengumpulkan para mahasiswa di Pendopo Pakuwon Gedung Setda Salatiga dan memberikan paket sembako secara langsung kepada mahasiswa. Para mahasiswa juga dijamu makan malam bersama Pj Walikota Salatiga.

Perihal bantuan, Sinoeng berharap sembako yang diserahkan itu dapat membantu memenuhi kebutuhan hidup para mahasiswa selama 10 hari ke depan.

“Pemerintah Daerah Salatiga tidak bisa abai dan diam saja. Oleh karena itu, kami langsung bergerak untuk mendorong tercukupinya kebutuhan pokok selama kurang lebih 10 hari ke depan. Kali ini kami salurkan dua kuintal beras, kemudian dua box besar telur, mie instan dan juga biskuit maupun kue,” ucapnya.

“Saya berkomunikasi dengan Sekda, pokoknya yang malam ini bisa kita dorong harus segera disalurkan dan besok Insya Allah ada penambahan minyak goreng, kecap dan kebutuhan pokok lainnya,” sambung Sinoeng.

Sementara itu, Wakil Rektor Research, Inovasi dan Kewirausahaan Prof Eko Sediono mengatakan bahwa sebagian besar mahasiswa yang mengalami kendala tersebut adalah para penerima beasiswa dari Pemda daerah asal. Pihak UKSW Salatiga juga sedang berkomunikasi dengan pemerintah daerah asal agar dana beasiswa itu segera diserahkan kepada para mahasiswa.

“Sebetulnya mereka beasiswa dari Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang, lalu ini kirimannya tersendat-sendat, sehingga kami juga perlu bertanggungjawab karena mereka sudah berada di sini,” ujarnya. (UWR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terkini

- Advertisment -