Minggu, 2 November 2025
BerandaUncategorizedDi Tengah Gejolak Bangsa, Filep Wamafma Tegaskan Nilai Empat Pilar

Di Tengah Gejolak Bangsa, Filep Wamafma Tegaskan Nilai Empat Pilar

Manokwari, 11 September 2025 — Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Daerah Pemilihan Papua Barat, Dr. Filep Wamafma, melaksanakan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang dihadiri oleh mahasiswa dan civitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari. Kegiatan ini dilangsungkan pada Kamis, 11 September 2025, bertempat di Aula STIH Manokwari, Jalan Karya Abri No.2, Sanggeng, Manokwari Barat.

Kegiatan sosialisasi ini mengangkat tema “Merdeka Belajar, Merdeka Berpikir, Berpijak pada Empat Pilar Kebangsaan”, yang menegaskan pentingnya pendidikan sebagai sarana pembebasan dan transformasi sosial yang tetap berpijak pada fondasi ideologis bangsa, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.

Dalam paparannya, Dr. Filep menyoroti situasi kebangsaan terkini, termasuk meningkatnya dinamika sosial-politik serta gelombang demonstrasi yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Ia mengingatkan bahwa dalam menyuarakan aspirasi, masyarakat, khususnya generasi muda, perlu menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan dan etika konstitusional.

“Kita tidak boleh kehilangan arah dalam berpikir dan bertindak. Kemerdekaan berpikir bukan berarti kebebasan tanpa batas, melainkan kebebasan yang disertai tanggung jawab moral dan sosial. Pancasila memberi arah bagi kemerdekaan itu, ia membebaskan, namun tidak membiarkan kita tercerabut dari nilai-nilai kemanusiaan,” ujar Dr. Filep.

Ia menambahkan bahwa dalam konteks Papua Barat, perjuangan terhadap keadilan sosial harus ditempuh dengan cara yang konstitusional, bermartabat, dan berlandaskan semangat kebangsaan.

“Papua Barat menghadapi tantangan yang kompleks, baik dari segi pembangunan, kesenjangan sosial, maupun persoalan identitas. Namun perjuangan harus dilakukan dengan cara yang membangun, bukan meruntuhkan. Kita boleh berbeda pandangan, tetapi tidak boleh mengabaikan semangat persatuan,” tegasnya.

Dr. Filep juga menyoroti peran pendidikan dalam membentuk karakter generasi muda, yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas kebangsaan.

“Merdeka belajar dan merdeka berpikir harus menjadi fondasi dalam menghadapi tantangan zaman. Namun kemerdekaan itu harus berpijak pada nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan. Tanpa itu, kebebasan justru dapat menjadi kekacauan,” ungkapnya dengan nada reflektif.

Kegiatan sosialisasi ini berlangsung interaktif. Sejumlah mahasiswa menyampaikan pertanyaan kritis dan pandangan terkait isu-isu aktual, termasuk mengenai peran negara dalam menjamin kebebasan berekspresi dan keadilan sosial di tanah Papua.

Menutup kegiatan, Dr. Filep mengajak seluruh peserta untuk menjadikan Empat Pilar sebagai pedoman dalam membangun masa depan yang berkeadaban, adil, dan berlandaskan semangat kebangsaan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terkini

- Advertisment -