MANOKWARI, JAGAINDONESIA.COM – Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari merupakan salah satu perguruan tinggi swasta tertua di tanah Papua yang lahir pada 1975 sehingga saat ini berusia 50 tahun. Di usia setengah abad ini, STIH telah layak dan siap naik status menjadi Institut Hukum dan Pembangunan Papua.
Hal ini disampaikan oleh Ketua STIH Manokwari, Dr. Filep Wamafma, S.H., M.Hum. Ia mengatakan bahwa alih status STIH merupakan proses yang memerlukan komitmen dan kerja keras keluarga besar untuk mewujudkan harapan bersama. Menurutnya, kesiapan dokumen persyaratan telah disusun, diperbaiki dan dilengkapi, termasuk administrasi yayasan.
“Dokumen revisi sudah kami siapkan, termasuk dukungan dari Yayasan. Dalam minggu depan kami targetkan dokumen yang diminta oleh Direktorat Kelembagaan Ditjen Pendidikan Tinggi sudah 100 persen rampung dan siap diunggah,” ujar Filep Wamafma, Senin (9/6/2025).
Lebih lanjut, Filep mengaku sangat optimis bahwa proses perubahan nama akan selesai tepat waktu sehingga pada tahun ajaran 2025–2026 akan dapat menerima mahasiswa baru dengan status kelembagaan yang baru.
“Target kami, tahun ajaran ini sudah harus mulai rekrutmen mahasiswa baru. Antusiasme dan kesiapan internal kami sudah sangat tinggi,” ucapnya.
Adapun dokumen yang sedang difinalisasi antara lain revisi nama lembaga, surat dukungan dari Yayasan terkait perubahan bentuk, serta kelengkapan administratif lain yang bersifat teknis. Ia memastikan substansi utama kelembagaan tidak mengalami banyak perubahan, dan proses transformasi ini hanya memperluas cakupan prodi dan bidang keilmuan.
“Tidak banyak yang berubah, hanya penyesuaian nama dan administrasi pendukung. Tahun ini harus tuntas,” tegasnya.
Ia menambahkan, apabila seluruh tahapan berjalan sesuai rencana, maka STIH Manokwari akan segera bertransformasi menjadi institut dengan fokus pada ilmu hukum, tata kelola pemerintahan, serta teknologi rekayasa pembangunan, yang relevan dengan kebutuhan pembangunan Papua saat ini. (WRP)