Selasa, 18 Februari 2025
BerandaNasionalPeringatan Dini BMKG: Masyarakat Diminta Waspada Gelombang Tinggi dan Banjir Rob Hingga...

Peringatan Dini BMKG: Masyarakat Diminta Waspada Gelombang Tinggi dan Banjir Rob Hingga Awal Januari

JAKARTA, JAGAINDONESIA.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem berlangsung pada periode menjelang Natal 2022 hingga awal tahun baru 2023. BMKG meminta masyarakat mewaspadai ancaman terjadinya banjir rob dan gelombang tinggi di kawasan pesisir sejumlah wilayah Indonesia.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa peringatan dini cuaca ekstrem disampaikan agar masyarakat terutama pihak-pihak terkait dapat mempersiapkan langkah antisipatif demi keamanan dan keselamatan bersama.

“Agar pihak terkait melakukan persiapan antara lain memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi curah hujan, penguatan gelombang, dan juga banjir rob,” kata Dwikorita dalam Konferensi Pers secara virtual, Selasa (27/12/2022).

Dwikorita juga mengimbau penataan lingkungan dapat diperhatikan, seperti tidak membuang sampah sembarang dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol.

“Pohon yang rantingnya rapuh segera dipangkas, tegakan-tegakan yang rapuh segera diperkuat karena angin kencang bisa mencapai 40 knots masih dapat terjadi,” ucap Dwikorita.

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi hingga 6 meter di sejumlah wilayah pesisir Indonesia. Dampak fenomena alam yang harus diwaspadai ini terjadi pada periode 27 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023.

Berikut potensi gelombang laut dengan ketinggian hingga 6 meter terjadi di Laut Natuna Utara dan Samudera Hindia Selatan NTT. 

Sementara potensi gelombang setinggi 4,5 sampai 6 meter terjadi di Samudera Hindia Selatan Banten, Selatan Jawa Barat, Selatan Jawa Tengah, Selatan Jawa Timur, Selatan Bali, dan Selatan NTB. Kemudian Perairan Pulau Sumba, Kupang, Pulau Rote, Pulau Flores, Kepulauan Anambas, Kepuluan Natuna, Laut Sumbawa, Selat Makassar Bagian Selatan, Laut Flores, Laut Banda, dan Laur Arafuru. 

Sedangkan potensi tinggi gelombang 2,5 hingga 4 meter terjadi di Samudera Hindia Barat Kepulauan Mentawai, Barat Bengkulu, Barat Lampung, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, Laut Bali, Selat Sunda, Perairan Selatan Banten, Selatan Jawa, Selatan Bali, Selatan Lombok, Selatan Sumbawa, dan Perairan Utara Halmahera.

Selanjutnya, wilayah yang berpotensi terjadi banjir rob, antara lain: Pesisir Aceh atau Pesisir Sabang, Meulaboh (20-28 Desember); Pesisir Sumatera Utara atau Pesisir Belawan (20-27 Desember); Pesisir Sumatera Barat atau Pesisir Padang, Padang Pariaman, Agam Tiku, Pasaman Barat, dan Pesisir Selatan (23-26 Desember); Pesisir Lampung (22-27 Desember); Pesisir Kepulauan Riau (21-31 Desember); Pesisir Bangka Belitung (24-31 Desember).

Selanjutnya, Pesisir Banten (21 Desember 2022-5 Januari 2023); Pesisir DKI Jakarta (20-27 Desember); Pesisir Jawa Barat (26 Desember 2022-3 Januari 2023); Pesisir Utara Jawa Tengah (28 Desember 2022-8 Januari 2023); Pesisir Selatan Jawa Tengah (22-27 Desember); Pesisir Jawa Timur (21-26 Desember).

Lalu Pesisir NTB (21-26 Desember); Pesisir NTT (22-28 Desember); Pesisir Kalimantan Barat (24-29 Desember); Pesisir Kalimantan Tengah atau Kotawaringin Barat (24-29 Desember); Pesisir Sulawesi Utara (20-29 Desember); Pesisir Sulawesi Selatan (23-25 Desember); Pesisir Maluku Utara (25-29 Desember); Pesisir Utara Papua atau Jayapura (24-30 Desember); dan Pesisir Papua Selatan atau Merauke (23-27 Desember).

Terkait potensi terjadinya banjir rob, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, masyarakat diminta waspada pada kurun waktu 20 Desember 2022 hingga 8 Januari 2023 dengan perkiraan waktu terjadinya berbeda-beda antara wilayah satu dengan lainnya. 

“Pusat Meteorologi Maritim juga memperkirakan ada hal fenomena penting yaitu potensi banjir pesisir atau rob. Dalam sepekan ke depan ini, kita waspadai ada 20 wilayah pesisir, tapi waktunya sangat berbeda-beda,” kata Guswanto.

Menurutnya, banjir rob terjadi sebagai dampak dari fenomena bulan baru yang berlangsung pada 23 Desember 2022 dan perigee atau jarak terdekat bulan ke bumi pada 24 Desember 2022. Hal itu berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum. Oleh sebab itu, masyarakat terutama di wilayah pesisir dan pelabuhan diimbau tetap waspada dan menjauhi wilayah pesisir selama periode cuaca ekstrem berlangsung. (UWR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terkini

- Advertisment -