JAKARTA, JAGAINDONESIA.COM – Ledakan bom rakitan terjadi tepat berjarak 3 meter dari rumah jurnalis senior Papua, Victor Mambor, di wilayah Angkasapura, Jayapura Utara. Ledakan yang terjadi pada pukul 04.00 WIT tersebut sempat membuat dinding rumah Victor bergetar hingga tercium bau belerang pascaledakan.
Menanggapi kejadian itu, Senator Papua Barat, Filep Wamafma angkat bicara. Menurutnya, persoalan itu perlu segera diinvestigasi agar tidak menimbulkan prasangka dan asumsi liar termasuk terkait kemerdekaan pers.
“Kemerdekaan Pers yang diperjuangkan persis setelah jatuhnya Orde Baru, merupakan bagian dari HAM. Kita tahu UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers menyebut dengan jelas bahwa Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara. Apa yang terjadi di dekat rumah Jurnalis Victor Mambor, seharusnya segera diinvestigasi agar masyarakat tidak berspekulasi dan berasumsi macam-macam,” ungkapnya, Selasa (24/1/2023).
“Apalagi dulu di tahun 2021, mobil Victor Mambor juga dirusak orang tidak dikenal. Tentu kita tidak ingin ada opini publik yang berkembang perihal indikasi pembungkaman pers di Tanah Papua” kata Filep.
Akademisi STIH Manokwari ini lantas berharap penyelidik segera bekerja secara profesional, agar karya-karya para jurnalis juga tetap telindungi. Pasalnya, selama ini Victor Mambor dikenal sebagai Pengurus Majelis Pertimbangan Organisasi Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI).
“Sekali lagi saya berharap supaya penyelidik segera bekerja untuk membuka secara terang benderang, siapa pelaku di balik ini, siapa pemilik bom. Apakah ini aksi pribadi atau terafiliasi dengan pihak tertentu. Aksi teror seperti ini yang bikin Papua tidak aman, bikin berita-berita dari Papua seolah selalu dibayangi ketakutan. Padahal UU Pers menyatakan dengan jelas bahwa dalam melaksanakan profesinya wartawan mendapat perlindungan hukum,” ujar Filep.
“Penyelidikan sangat penting dilakukan, karena kita tahu juga bahwa mendekati tahun pemilu begini, keamanan masyarakat sangat rawan terganggu. Maka dari itu, situasi kamtibmas harus benar-benar menjadi perhatian penegak hukum, terutama terkait kerja-kerja wartawan dan jurnalis yang berkaitan dengan politik, hukum, dan pemilu. Saya percaya penegak hukum bisa bertindak profesional untuk membongkar hal-hal di balik peristiwa ini,” tegas Filep.