Minggu, 15 September 2024
BerandaBerita DaerahKunjungi Bintuni, Filep Terima Keluhan Pelabuhan Rakyat Babo Rapuh dan Rusak

Kunjungi Bintuni, Filep Terima Keluhan Pelabuhan Rakyat Babo Rapuh dan Rusak

BABO, JAGAINDONESIA.COM – Pelabuhan rakyat di Distrik Babo, kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat mendapat perhatian anggota DPD RI Dr. Filep Wamafma saat melakukan kunjungan kerja di daerah tersebut.

Keprihatinan itu muncul saat Dr. Filep Wamafma melihat secara dekat kondisi pelabuhan itu. Pasalnya, aktivitas di pelabuhan ini cukup padat, nampak lalu lalang masyarakat datang dari beberapa kampung menggunakan pelabuhan Babo sebagai moda transportasi antar jemput serta lalu lintas dari dan ke Babo.

Dalam kesempatan itu, Senator Filep berbincang dengan beberapa warga Babo yang berada di lokasi dan mendengar langsung keluhan warga atas kondisi pelabuhan rakyat yang sangat memprihatinkan tersebut.

Menurut masyarakat setempat, terdapat pelabuhan lain yang jauh lebih baik digunakan oleh pihak perusahaan dengan konstruksi beton dan bertaraf layak untuk aktivitas perusahaan skala besar di Babo.

“Sementara jembatan pelabuhan yang digunakan oleh rakyat hanyalah konstruksi kayu dan sudah mengalami kemiringan, serta banyak yang berlubang karena papan yang sudah lapuk. Maka di kondisi ini, layak kita mempertanyakan dimana perhatian pihak perusahaan yang beroperasi disitu,” ungkap Filep, 20 April 2023 lalu.

Lebih lanjut, Filep mengatakan warga sangat berharap pelabuhan sarana aktivitas warga dapat diperhatikan oleh pemerintah daerah setempat, terlebih oleh perusahaan besar seperti BP Tangguh yang beroperasi di daerah itu.

“Kenapa tidak ada inisiatif untuk membangun fasilitas tersebut. Faktanya, fasilitas itu menjadi salah satu pusat aktivitas warga, jadi keberadaan dan kelayakannya sangat penting dan dibutuhkan oleh warga setempat,” jelas Filep.

Filep menilai, persoalan infrastruktur khususnya pelabuhan rakyat sudah seharusnya mendapat perhatian pihak perusahaan yang beroperasi di daerah itu sebagai bentuk kontribusi perusahaan kepada masyarakat Babo dan sekitarnya.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang diperoleh, pelabuhan itu dibangun pada tahun 2018 silam, namun tidak dapat diperbaiki secara rutin karena persoalan secara administrasi yang masih diperdebatkan apakah termasuk tanggung jawab pemerintah daerah setempat atau memang menjadi tanggung jawab bagi rakyat.

Menurut penuturan warga, pemuda Babo berinisiatif menggunakan bahan kayu seadanya untuk memperbaiki atas jembatan yang rusak. Hal itu lantaran keberadaan pelabuhan sangat vital untuk mempermudah akses transportasi sehingga perlu menjaga keselamatan guna menghindari bahaya kecelakaan bagi masyarakat pengguna pelabuhan.

“Kami gotong royong menggunakan bahan kayu seadanya untuk menambal setiap kerusakan jembatan untuk permudah masyarakat yang menggunakan jembatan ini,” ungkap selah seorang pemuda setempat. (WRP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terkini

- Advertisment -