TIONGKOK, JAGAINDONESIA.COM – Ketua Komite III DPD RI, Dr. Filep Wamafma hadir sebagai pembicara dalam Konferensi Pencocokan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan ASEAN-Tiongkok 2025 di Tiongkok, Selasa (18/11/2025).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh ASEAN-China Center dan Pemerintah Fujian ini turut dihadiri Wakil Walikota Pemerintah Rakyat Kota Fuzhou, pimpinan Provinsi Fujian, perwakilan delegasi Malaysia, Sekretaris Jenderal Pusat ASEAN-Tiongkok, Duta Besar Myanmar untuk Tiongkok hingga pimpinan Pemerintah Kota Fuzhou.
Di kesempatan itu, Dr. Filep mendorong lahirnya kerja sama ekonomi hijau atau green economy, utamanya melalui pengembangan energi terbarukan sekaligus pengurangan emisi karbon. Hal ini juga mencakup pengelolaan hutan yang berkelanjutan yang dapat dibarengi dengan mewujudkan infrastruktur hijau.
“Dalam transisi menuju ekonomi hijau dan energi bersih, kita memiliki tanggung jawab bersama untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak mengorbankan keberlanjutan lingkungan. Indonesia mendorong investasi bersama dalam pengembangan energi terbarukan seperti tenaga surya, tenaga angin, dan bioenergi serta penerapan teknologi ramah lingkungan di industri manufaktur dan transportasi,” ujar Filep.
Lebih lanjut, putra asli Papua itu menambahkan bahwa di bidang digitalisasi ekonomi, perlu adanya perluasan kolaborasi di sektor e-commerce, logistik pintar (smart logistics), dan fintech (teknologi keuangan), agar pelaku usaha kecil dan menengah di ASEAN dapat lebih mudah terhubung dengan pasar Tiongkok dan global.
“Indonesia sendiri telah mengembangkan berbagai inisiatif untuk mendorong UMKM go-digital, dan kami percaya bahwa upaya serupa dapat diperkuat melalui pertukaran teknologi dan pengalaman antarnegara ASEAN–Tiongkok,” katanya.
Kemudian dia menekankan, ketahanan pangan dan penguatan manufaktur lokal harus menjadi prioritas bersama. Menurutnya, rantai pasok regional perlu diperkuat, juga melakukan pengembangan pusat riset pertanian modern dan memastikan keterjangkauan bahan pangan bagi masyarakat. Dalam hal ini, kerja sama ASEAN–Tiongkok dapat menjadi kunci untuk mewujudkan kemandirian pangan dan stabilitas ekonomi kawasan.
Senator Indonesia asal Papua Barat itu lantas mengajak seluruh peserta untuk memanfaatkan momentum ini dengan sebaik-baiknya untuk menginisiasi kerja sama baru, dan memastikan setiap kesepakatan yang lahir dari konferensi ini dapat diterjemahkan ke dalam aksi nyata. Ia menekankan Indonesia meyakini dengan kebersamaan dan komitmen yang kuat, ASEAN dan Tiongkok akan mampu menjadi motor pertumbuhan ekonomi dunia yang berkeadilan dan berkelanjutan.
“Saya atas nama Delegasi Republik Indonesia, menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tuan rumah dan seluruh penyelenggara ASEAN–China Week 2025 dan Pemerintah Fujian yang telah menghadirkan forum penting ini. Kegiatan ini menjadi momentum yang sangat strategis bagi kita semua untuk memperkuat solidaritas, memperluas jejaring ekonomi, dan membangun fondasi kerja sama yang lebih tangguh antara ASEAN dan Tiongkok di tengah perubahan lanskap ekonomi global,” sebutnya.
“Kita juga memahami bahwa salah satu hambatan utama dalam kerja sama ekonomi lintas kawasan adalah kompleksitas regulasi dan perizinan. Karena itu, Indonesia mendukung penuh upaya penyederhanaan regulasi dan prosedur investasi, agar arus barang, jasa, dan modal dapat bergerak lebih cepat dan efisien. Semakin mudah proses investasi, semakin besar peluang kita untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, dan memperkuat daya saing Kawasan,” kata Filep.


