Selasa, 2 Desember 2025
BerandaNasionalSosialisasi 4 Pilar MPR RI, Dr. Filep Tegaskan Penguatan Nilai Pancasila di...

Sosialisasi 4 Pilar MPR RI, Dr. Filep Tegaskan Penguatan Nilai Pancasila di Tengah Arus Digitalisasi

MANOKWARI, JAGAINDONESIA.COM – Anggota MPR RI, Ir. Abraham Paul Liyanto, hadir dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari, Kamis (27/11/2025). Kegiatan yang turut dihadiri oleh Dr. Filep Wamafma ini mengangkat tema “Fondasi Kepemimpinan Mahasiswa untuk Indonesia Emas 2045.”

Di kesempatan itu, Ketua Komite III DPD RI, Dr. Filep Wamafma, menilai derasnya arus informasi dapat mempengaruhi karakter generasi muda apabila tanpa dibentengi dengan nilai-nilai dasar kebangsaan.

Menurut pimpinan STIH Manokwari ini, perkembangan teknologi membuat ideologi, informasi, dan budaya dari berbagai belahan dunia mudah diakses, sehingga dapat menggeser nilai karakter jika tidak dibangun dengan landasan kuat.

“Kalau bangsa ini tidak hidup berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan nilai agama, mereka mudah goyah. Karena manusia membutuhkan nilai kehidupan, nilai kebangsaan, dan nilai dasar ideologi sebagai landasan berpikir,” ujarnya.

Ia lantas mengingatkan soal internalisasi nilai Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kemajemukan dan keadilan sosial pada mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa. Nilai-nilai tersebut, menurutnya, merupakan pilar pembentuk karakter bangsa menuju Indonesia Emas.

“Kalau nilai-nilai ini dipahami dengan baik, saya optimis karakter bangsa semakin kuat. Tapi jika sebaliknya, dalam 100 sampai 300 tahun ke depan nilai-nilai ini bisa hilang,” terang Filep.

Terkait pelaksanaan sosialisasi empat pilar, ia menjelaskan setiap anggota MPR atau DPD mendapat alokasi minimal enam kegiatan dalam setahun. Menurutnya, sosialisasi empat pilar ini dapat dimaksimalkan dengan beragam inovasi dan metode penyampaian.

“Kalau ada kesempatan, saya ingin menyasar lebih banyak kampus agar pemahaman ideologi Pancasila semakin kuat. Ini modal dasar bagi generasi muda,” tambah Filep.

Sementara itu, Paul Liyanto menilai metode sosialisasi Empat Pilar perlu terus dievaluasi dan disesuaikan dengan perkembangan teknologi, terutama untuk menjangkau generasi milenial dan Gen Z. Menurutnya, kemajuan teknologi dan kehadiran kecerdasan buatan (AI) membuat generasi muda memiliki akses informasi yang luas.

Meski begitu, nilai sejarah dan wawasan kebangsaan tetap harus disampaikan dengan pendekatan yang lebih kreatif dan relevan.

“Teknologi berkembang begitu besar. Tanpa dijelaskan pun mereka bisa membuka AI. Tetapi pengalaman dan cerita sejarah tidak dapat digantikan. Itu yang harus kita hidupkan kembali,” ujarnya.

Ia menyebutkan MPR saat ini tengah mengevaluasi efektivitas metode sosialisasi, termasuk bekerja sama dengan media nasional untuk menilai pelaksanaan tahun berjalan. Menurutnya, penyampaian materi tidak bisa lagi mengandalkan cara tradisional seperti pembagian buku semata.

“Kalau hanya bagi-bagi buku, mereka tidak akan baca. Maka pendekatannya harus berubah, bisa lewat bercerita, membandingkan dengan negara maju, dan menunjukkan relevansi nilai kebangsaan,” katanya.

Salah satu pendekatan kreatif yang dinilai efektif adalah lomba lagu bertema kebangsaan, termasuk memanfaatkan popularitas lagu daerah yang kini kian dikenal secara nasional hingga internasional. Menurutnya, musik mampu membangkitkan semangat kebangsaan secara lebih emosional bagi generasi muda.

Selain penguatan wawasan ideologi, Liyanto menilai sosialisasi juga penting untuk meluruskan pemahaman masyarakat mengenai sistem ketatanegaraan Indonesia.

“Jangan langsung menyalahkan presiden atau menteri. Yang harus diperbaiki adalah sistemnya, dan itu tugas MPR. Tapi perubahan tidak boleh hanya mengikuti kemauan generasi kolonial seperti kami. Harus mendengar rakyat,” tegas Liyanto.

Ia berharap metode sosialisasi ke depan semakin melibatkan pemuda melalui pelatihan Training of Trainers (TOT), yang akan diperluas ke kampus, SMA, dan sekolah-sekolah lainnya.

“Kami akan terus mengembangkan metode agar pesan kebangsaan diterima generasi sekarang,” tutupnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terkini

- Advertisment -