JAKARTA, JAGAINDONESIA.COM – Ketua Komite III DPD RI asal Papua Barat, Dr. Filep Wamafma dan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XIV Papua, Suriel Semuel Mofu melakukan agenda tatap muka bersama Menteri Pendidikan Tinggi Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Brian.
Dalam kesempatan itu, Kemdiktisaintek memastikan dan mendorong adanya Surat Edaran Khusus untuk penguatan Kelembagaan Pendidikan Tinggi di Tanah Papua, baik perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta.
Menteri Diktisaintek, Brian mengatakan, mengingat adanya kebijakan Otonomi Khusus yang berlaku di wilayah Papua, maka langkah konkret ini diharapkan dapat mempercepat hadirnya pendidikan tinggi yang inklusif, berkualitas, dan berkeadilan di wilayah timur Indonesia.
Sementara itu, Ketua Komite III DPD Republik Indonesia, Filep Wamafma dalam pertemuan itu mengutarakan bahwa setelah pertemuan dengan Kemdiktisaintek, akan ditindaklanjuti dengan agenda kunjungan yang mencakup rapat kerja bersama pimpinan perguruan tinggi, gubernur, ketua DPRD, dan tokoh masyarakat, serta peninjauan langsung lokasi potensial pendirian PTN baru di Kabupaten Sorong.
“Kami ingin menjemput bola dalam percepatan pembangunan SDM di Papua. Kami siap mendukung penuh inisiatif pemerintah pusat untuk mendorong kehadiran PTN baru di Sorong,” ungkap Ketua Komite III DPD RI, Filep Wamafwa, (22/5/2025)
Dikatakan Filep, perguruan tinggi di tanah Papua masih banyak mengalami kendala infrastruktur, kekurangan dosen, dan lain sebagainya. Dengan semangat Otonomi Khusus, maka sebagai pegiat dalam bidang pendidikan, Filep berharap pendidikan di tanah Papua masuk dalam skala prioritas.
Diketahui, pada kesempatan ini Mendiktisaintek didampingi oleh Staf Khusus Mendiktisaintek, Tjitjik Sri Tjahjandarie, Direktur Kelembagaan Muhammad Najib, dan Kepala Biro Sumber Daya Manusia Bhimo Widyo Andoko.
Dalam momen tersebut, Kepala LLdikti wilayah Papua, Suriel Samuel Mofu menyerahkan dokumen dan menjelaskan cakupan penyebaran perguruan tinggi di tanah Papua kepada Mendiktisaintek untuk diharapkan dapat ditindaklanjuti guna menjawab kebutuhan SDM Papua ke depannya. (WRP)