BANDUNG, JAGAINDONESIA.COM – Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Fauzan Adziman menjadi pembicara utama pada Forum Diskusi Nasional dalam rangka Dies Natalis ke-68 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) yang digelar di Auditorium Gedung Koeswadji, Bandung pada Rabu (26/11).
Forum bertema “Peran Pendidikan Tinggi dan Inovasi Riset dalam Ketahanan Kesehatan Nasional” ini mempertemukan pimpinan nasional, akademisi, klinisi, dan pelaku industri untuk memperkuat dialog strategis mengenai pembangunan ketahanan kesehatan Indonesia.
“Pendidikan tinggi memegang peran fundamental untuk memastikan Indonesia mandiri dan berdaya saing di bidang Kesehatan melalui inovasi, kewirausahaan teknologi, dan penguatan kualitas SDM,” ujar Dirjen Fauzan.
Dirjen Fauzan menyoroti tantangan persaingan global, khususnya dominasi produk impor, yang menuntut kampus menghasilkan solusi inovatif dan terjangkau. Ia mencontohkan keberhasilan produksi jarum suntik dalam negeri hasil alih teknologi dengan mitra Jerman yang kini memenuhi kebutuhan nasional dan menghentikan impor—sebuah bukti kuatnya kolaborasi riset, pendidikan, dan industri.
Selaras dengan itu, Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional, Jenderal (Purn.) Dudung Abdurrachman menekankan bahwa ketahanan kesehatan nasional tidak hanya bertumpu pada teknologi dan inovasi, tetapi juga pemerataan SDM kesehatan hingga ke daerah terpencil.
“Kedaulatan bangsa di bidang kesehatan tidak akan terwujud jika kita membiarkan daerah 3T kekurangan dokter dan layanan dasar. Pemerataan tenaga kesehatan, modernisasi layanan, dan kesiapsiagaan terhadap berbagai ancaman harus menjadi prioritas bersama,” tegasnya.
Menanggapi isu kemandirian dan pemerataan, Dekan FK Unpad, Yudi Mulyana Hidayat, menekankan urgensi transformasi pendidikan kedokteran yang responsif terhadap kebutuhan nasional.
“Transformasi pendidikan kedokteran harus memastikan distribusi dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lain secara adil, termasuk ke wilayah 3T. Peran rumah sakit pendidikan, jejaring akademik, dan model Academic Health System semakin krusial,” ujarnya.
Ia menambahkan, FK Unpad mendorong optimalisasi penempatan dokter spesialis di daerah kekurangan, penguatan kurikulum berorientasi pengabdian, serta perluasan kemitraan untuk memperkokoh pusat inovasi kesehatan.
Melalui forum ini, Kemdiktisaintek menegaskan komitmennya untuk memperkuat ekosistem riset kesehatan nasional, mendorong pemerataan SDM kesehatan, serta membangun kemandirian bangsa melalui sinergi perguruan tinggi, pemerintah dan mitra strategis. Diskusi nasional ini diharapkan menjadi momentum percepatan transformasi ketahanan kesehatan Indonesia menuju sistem yang lebih kuat dan berkelanjutan. (Rls)


