JAKARTA, JAGAINDONESIA.COM – Senator Papua Barat, Dr. Filep Wamafma mengapresiasi sekaligus mendukung agenda pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam rangka digitalisasi di sektor pendidikan. Ia menekankan, program ini harus dirasakan manfaatnya hingga ke pelosok daerah.
“Kami mendukung penuh program digital terbaru Presiden Prabowo yang menargetkan 73 persen sekolah di Indonesia memiliki smart tv. Saya optimistis agenda digitalisasi sektor pendidikan ini bisa mendukung pemerataan akses internet, kesetaraan kesempatan belajar, meningkatkan kualitas sumber dan bahan ajar yang selalu up to date. Jika ini terlaksana optimal, maka akan dapat mengikis kesenjangan pendidikan juga,” kata Filep dalam keterangannya, Selasa (23/9/2025).
“Pada tataran teknis realisasi, saya kira perlu adanya pendataan dulu untuk menginventarisasi daftar sekolah di daerah yang benar-benar membutuhkan fasilitas ini. Lalu memeriksa kesiapan infrastruktur penunjangnya, yang pasti ketersediaan listrik. Bagaimana alternatifnya jika listrik belum ada di sekolah-sekolah pedalaman. Hal-hal ini penting dipastikan agar program terealisasi maksimal dan tepat sasaran,” kata Filep lagi.
Lebih lanjut pace yang menjabat sebagai Ketua Komite III DPD RI ini mendukung kolaborasi lintas lini B-Universe dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang mempertemukan pemimpin industri, para akademisi, komunitas pelajar, gamers, dan pedagang dalam kegiatan DGVeRS 2025 untuk memperkuat sinergi di era transformasi digital saat ini.
“Kami di Komite III DPD RI mengapresiasi kegiatan DGVeRS 2025 oleh B-Universe yang bekerjasama dengan pemerintah menggandeng aktor dengan beragam profesi berkolaborasi membentuk masa depan digital yang sustainable. Saya berharap energi positif ini juga tercipta di daerah, di tanah Papua dimana industri besar banyak berdiri harus ikut memikirkan dan memberi solusi ketersediaan akses digital yang mapan bagi masyarakat pelosok kampung,” katanya.
Filep lantas menekankan bahwa transformasi digital mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah hingga nasional, menggerakkan pelaku usaha mengembangkan bisnisnya dan memperluas jaringan serta pemasaran barang dan jasa.
“Karena bukan hanya untuk pendidikan, akses digital juga memberi dampak positif untuk sektor ekonomi karena dapat membuka peluang bisnis baru, mempromosikan pariwisata, seni dan budaya, kearifan lokal dan nilai-nilai sosial yang harus diketahui dan dilestarikan. Nah, adanya infrastrukur pendukung ini akan dapat mengasah dan meningkatkan literasi digital masyarakat, memanfaatkan teknologi untuk pengembangan kemampuan. Karena sumber pengetahuan dan perkembangannya juga dapat diakses di internet,” ujar Ketua Ahli dan Dosen RI (ADRI) Papua Barat ini.
“Meskipun survey APJII (red, Asosiasi Penyelenggaran Jasa Internet Indonesia) tahun 2025 ini menunjukkan penetrasi internet di Indonesia naik menjadi 80,66%, tetapi masih banyak tantangan besar kita seperti akses internet yang belum merata, kualitas literasi digital mayoritas pengguna masih rendah serta tantangan penipuan yang masih kerap lolos dan memakan korban. Maka akselerasi program ini sudah semestinya didukung dengan edukasi pengguna sekaligus keamanan siber,” kata Filep.
Sebagaimana diketahui, Kepala Staf Presiden (KSP) Muhammad Qodari menyosialisasikan program digital terbaru Presiden Prabowo dalam menyediakan smart tv untuk 330.000 sekolah. Menurut Qodari, angka tersebut setara dengan 73 persen dari total 450.000 sekolah di Indonesia.
“Pada tahun pertama beliau jadi presiden, beliau ingin agar 73 persen sekolah di Indonesia punya akses digital,” ungkap Qodari dalam DGVeRS 2025, acara kolaborasi B-Universe dengan Komdigi di The Dome Senayan Park (Spark) Jakarta Pusat, Sabtu (20/9/2025).
Menurutnya, pemerintah menargetkan seluruh sekolah di Indonesia, yakni sebanyak 450.000, nantinya bisa memperoleh smart tv melalui program ini. Adapun, saat ini, sisa sekolah yang belum dapat disediakan akan memanfaatkan jaringan yang sudah tersedia.
“Pak Prabowo sangat menyadari pentingnya dunia digital. Indonesia sangat luas, sehingga bisa digunakan untuk meningkatkan pendidikan secara merata, memudahkan komunikasi, dan ada skala ekonomi,” pungkasnya.